Sabtu, 06 Agustus 2016

Essai Permasalahan Dunia Islam Saat Ini


PERMASALAHAN DUNIA ISLAM MASA KINI

Oleh : Muhammad Rusdil Fikri

A.   PENDAHULUAN

            Realita saat ini akan banyaknyaperbedaan yang marak dalam ajaran islam sendiri diantaranya, fundamentalisme, islam radikal, islam terorisme, liberalisme, sekulerisme, dan masih  banyak lagi


 Gejala goyahnya umat islam terlihat dari prilaku kehidupan umat islam, apakah sudah maenjadikan nilai-nilai ajaran islam sebagai pedoman berprilaku terlebih lagi apakah manusia telah menjalankan kehidupan secara selaras dengan kehidupan modern tanpa menghilangkan nilai islam

          Inilah tugas pokok seorang khalifah saat ini yaitu sebagai penggerak umat islam untuk bersatu dalam memerangi problematika dengan memadukan ilmu akal, Al-Quran dan Hadits

 

B.      PEMBAHASAN

Permasalahan dunia Islam di Negeri ini diantara nya :

1.    Berkurangnya peran Muslim di antara masyarakat Islam sendiri

Umat Islam sekarang ini tidak memiliki strategi yang jelas. Rencana perjuangannya penuh dengan misteri. Hal tersebut disebabkan umat Islam tidak diproduk dari pembinaan-pembinaan yang baik dan tidak memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang memadai. Kelemahan dalam aspek pendidikan formal dan informal (pengkaderan) sangat dirasakan oleh umat Islam masa kini.

Saya mengambil contoh : Pemimpin Jakarta saat ini adalah Non Muslim, padahal mayoritas penduduk Jakarta adalah Muslim. Lalu kemana kah peran Muslim di Jakarta ini? Sulit kah menjadikan Muslim sebagai Pemimpin di Jakarta? Tentu kita kembalikan lagi ke Muslim itu sendiri. Mungkin saat ini paham Liberal sudah beredar di Muslim itu sendiri.

Kalau boleh bertanya jujur, siapa yang mengendalikan negeri ini? Dalam bidang politik, siapa yang berkuasa? Mereka memang beragama Islam, tetapi apakah mereka dengan serius melaksanakan agenda gerakan Islam? Lalu dalam bidang pendidikan, sekolah mana, atau perguruan tinggi mana yang lebih unggul?

 

2.    Umat Islam saat ini mudah Terpecah belah dan diskonsolidasi/Mudah dipengaruhi

Realitas Masyarakat yang majemuk, terdiri dari beragai aliran pemikiran dan golongan serta berbagai kelompok gerakan tidak disikapi secara bijak oleh umat Islam itu sendiri.

tetapi malah dijadikan alasan untuk mengutuk, menyesatkan, menafikan dan menyerang kelompok lain. Bahkan sesama kelompok muslim yang lain.

Suasana tidak harmonis antar umat Islam tidak saja terjadi di level bawah, tetapi pun juga di level atas, baik itu antar Partai Politik Islam, Antar sesama Organisasi Islam, dll.


3.    Stategi gerakan persatuan yang lemah

Pola-pola gerakan yang dilakukan umat Islam saat ini masih bertahan dalam pola konvensional yang tradisional, gerakan Islam juga lebih cenderung hanya bisa membuat gerombolan dan kerumunan ketimbang gerakan efektif yang langsung bisa menembak sasaran dengan tepat.

4.    Kurangnya kebanggan dalam ‘Berislam’ pada diri pemuda muslim.

Saat ini pemuda muslim pada umumnya lebih bangga menonjolkan ilmu Sekuler nya atau ilmu Pluralisme yang dimiliki nya, ketimbang menonjolkan kebanggaan ilmu berislam nya.

Saya ambil contoh: jika diseminar besar dan bersifat internasional, pemuda muslim lebih suka menggunakan ucapan selamat pagi/siang/malam sebagai awal pembuka dalam gagasannya, ketimbang mengucapkan Assalamualaikum wr wb.

Bukankah agama kita, Islam merupakan agama yang sempurna? Di dalamnya terdapat segala aturan dan bimbingan untuk segala bidang kehidupan. Jadi buat apa kita menutupi keislaman kita kepada dunia luar?

 

C.      KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang saya paparkan, maka dapat disimpulkan :
1.       Umat islam saat ini masih lemah dalam beberapa bidang seperti pengorganisasian, perencanaan, persatuan, pendidikan, dan kebanggan dalam berislam.

2.       Solusi atas permasalahan tersebut saat ini adalah umat islam saat ini membutuhkan pemimpin yang dapat memecahkan permasalahan diatas, tentunya pemimpin yang berpedoman kepada UUD 45, Al- Quran, dan Hadist Rosul.

3.       Umat Islam harus memiliki Pionir yang dapat menguasai media negeri ini, karena dengan menguasai media nya, maka dapat juga menguasai Negara bahkan dunia.

Selasa, 28 Juni 2016

Laporan Praktikum Kimia Fisika DIFUSI GAS



JURNAL PRAKTIKUM

 
KIMIA FISIKA 2
"Difusi Gas"
Muhammad Rusdil Fikri
11140162000033
pend. Kimia UIN Jakarta
 
I. ABSTRAK
Difusi adalah suatu penyamaan keadaan-keadaan fisika secara serta merta (spontan). Bila
difusi menyangkut zat-zat yang berbeda, difusi merujuk ke pencampuran partikel ketika mereka
bergerak untuk terdistribusi secara seragam satu di antara yang lain. Pengujian eksperimen Graham menunjukkan bahwa sebenarnya lebih mengukur laju efusi daripada laju difusi. Difusi gas merupakan campuran antara molekul gas yang satu dengan molekul yang lainnya yang terjadi secara berangsur-angsur atau secara sedikit demi sedikit. Pada percobaan yang kami lakukan bertujuan untuk mencari masssa molekul gas dengan jalan membandingkan laju difusi berdasarkan hukum Graham. Pada praktikum ini menggunakan senyawa HCl dan zat X sebagai parameter untuk mengetahui laju difusi pergerakan molekul gas dan mengetahui Mr dari zat X. Setelh praktikum di peroleh hasil Mr yaitu 62,5.
II. PENDAHULUAN
Difusi adalah suatu penyamaan keadaan-keadaan fisika secara serta merta (spontan). Bila
difusi menyangkut zat-zat yang berbeda, difusi merujuk ke pencampuran partikel ketika mereka
bergerak untuk terdistribusi secara seragam satu di antara yang lain. Pengujian eksperimen
Graham menunjukkan bahwa sebenarnya lebih mengukur laju efusi daripada laju difusi. Efusi
merupakan gerakan partikel-partikel gas lewat suatu lubang sempit. Persamaan untuk hukum
Graham memberikan laju efusi dengan sangat tepat.
Gambaran langsung tentang gerakan acak diperlihatkan oleh difusi (diffusion), yakni campuran antara molekul suatu zat dengan molekul zat yang lainnya yang terjadi sedikit demi sedikit berdasarkan sifat kinetiknya. Difusi selalu berlangsung dari suatu daerah dengan kosentrasi lebih tinggi ke daerah yang kosentrasi lebih rendah. Meskipun pada kenyataannya bahwa kecepatan molekul sangat besar, proses difusi selalu memerlukan waktu relative lama hingga selesai. Sebagai contoh, jika botol berisi larutan ammonia pekat dibuka disalah satu ujung meja praktikum, akan memerlukan waktu sebelum seseorang mencium baunya dibagian ujung lainnya dari meja itu. Alasannya adalah bahwa molekul mengalami sejumlah tumbikan ketika bergerak dari satu ujung ke ujung lain meja praktikum. Maka, difusi gas selalu terjadi secara berangsur-angsur, dan tidak terjadi secara seketika seperti kecepatan molekul yang diperkirakan. Lebih jauh lagi, karena kecepatan akar kuadrat rata-rata dari gas ringan adalah lebih besar daripada gas yang lebih berat, maka gas yang lebih ringan akan bedifusi melalui ruang tertentu, lebih cepat daripada gas yang lebih berat. (Raymond Chang, 2003: 146).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.

Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.

Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.


Suatu gas dengan rapatan tinggi akan berdifusi lebih lambat daripada gas yang berapatan

rendah. Menurut Thomas Graham, laju difusi dua gas berbanding terbalik dengan akar (kuadrat)

rapatan mereka. Secara matematik dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑟1𝑟2= 𝑑2 𝑑1

dengan r1 dan r2 adalah laju dua gas, dan d1 dan d2 adalah rapatan masing-masing gas.


Menurut hukum Avogadro, rapatan gas berbanding lurus dengan massa molekul relatif.

Oleh karena itu massa molekul relatif dapat menggantikan rapatan dalam rumus hukum difusi
Graham: r1r2= Mr(2) Mr(1)


Massa molekul relatif suatu gas tetentu dapat ditentukan dengan mengukur laju difusi (efusi)-nya

dengan cara membandingkan laju gas tersebut dengan laju gas yang telah diketahui massa

molekulnya.

Laju difusi merupakan perbandingan antara jarak dengan waktu difusi. Untuk waktu

difusi yang sama antara gas satu dengan yang lain, maka perbandingan laju difusi sebanding

dengan perbandingan jarak yang ditempuh oleh gas dalam berdifusi.
𝐿1𝐿2= 𝑀𝑟(2) 𝑀𝑟(1)

dengan L1 dan L2 adalah jarak yang ditempuh gas 1 dan gas 2 selama berdifusi, Mr(1) dan Mr(2)


masing-masing adalah massa molekul relatif dari gas 1 dan gas 2.
III. ALAT DAN BAHAN


- Buret yang sudah pecah (1 buah)
- Stopwatch (1 buah)

- Pipet tetes (2 buah)

- Gelas kimia (2 buah)

- Larutan HCl pekat 12 M

- Larutan zat X cair

- Statif dan klem

- Penggaris (1 buah)

- Kapas penyumbat (secukupnya)

IV. LANGKAH KERJA 1. Prosedur Kerja


1. Siapkan buret yang sudah pecah, letakan dalam posisi horizontal dengan statif.

2. Pipetlah HCl pekat 12 M dan teteskan tiga tetes ke dalam buret yang sudah pecah pada ujung yang satu, dalam waktu yan bersamaan teteskan tiga tetes zat X dalam ujung yang lain.

3. Tutuplah kedua ujung pipa yang telah ditetesi dengan kedua zat tersebut dengan kapas dan biarkan beberapa saat.

4. Catat waktu yang diperlukan sampai terlihat warna putih kabut di tengah buret yang sudah pecah.
5. Ukurlah jarak antara ujung pipa zat HCl dengan titik putih kabut yang terjadi (L1).

6. Ukur pula jarak ujung pipa zat-zat X dengan titik putih kabut (L2).


7. Ulangi percobaan sebanyak 3 kali.
Alat dan Bahan yang di gunakan

Larutan yang sudah di masukan sebanyak 3 tetes di tutup kapas di sebelah kanan dan kiri buret

Gas yang mengalami difusi di ukur dengan penggaris


V. DATA PENGAMATAN Nama Zat Percobaan Waktu (Detik) Jarak yang Ditempuh (cm)
HCl 1. 3’20’’ 24
2. 2’58’’ 21
3. 2’53’’ 18
Zat X 1. 3’58’’ 21
2. 3’35’’ 16
3. 3’34’’ 11

PEMBAHASAN
 
Difusi adalah suatu penyamaan keadaan-keadaan fisika secara serta merta (spontan). Bila
difusi menyangkut zat-zat yang berbeda, difusi merujuk ke pencampuran partikel ketika mereka
bergerak untuk terdistribusi secara seragam satu di antara yang lain. Pengujian eksperimen
Graham menunjukkan bahwa sebenarnya lebih mengukur laju efusi daripada laju difusi. Efusi
merupakan gerakan partikel-partikel gas lewat suatu lubang sempit. Persamaan untuk hukum
Graham memberikan laju efusi dengan sangat tepat.
Difusi gas merupakan campuran antara molekul gas yang satu dengan molekul yang lainnya yang terjadi secara berangsur-angsur atau secara sedikit demi sedikit. Pada percobaan yang kami lakukan bertujuan untuk mencari masssa molekul gas dengan jalan membandingkan laju difusi berdasarkan hukum Graham. Pada praktikum ini menggunakan senyawa HCl dan zat X (yang belum diketahui Mr nya) sebagai parameter untuk mengetahui kecepatan pergerakan molekul gas, adanya indikasi adanya pergerakan sebuah gas kami menggunakan buret yang sudah pecah datar yang ujung keduanya terbuka satu sama lain, dimana ujung yang satu dimasukkan larutan zat X dan ujung yang lain dimasukkan larutan yang berupa HCl, pertemuan antara gas zat X dengan HCl akan terjadi sebuah pertemuan yang dapat berupa cincin melingkar yang berwarna putih berbentuk awan (kabut putih), cincin tersebut merupakan pertemuan antara gas HCl dengan
zat X dan akan didapatkan jarak yang ditempuh gas HCl dan gas zat X selama difusi berlangsung dan massa molekul relatif zat X yang dapat ditentukan dengan mengukur laju difusi (efusi)-nya dengan cara membandingkan laju gas tersebut dengan laju gas yang telah diketahui massa molekulnya.
Laju difusi merupakan perbandingan antara jarak dengan waktu difusi. Untuk waktu
difusi yang sama antara gas satu dengan yang lain, maka perbandingan laju difusi sebanding
dengan perbandingan jarak yang ditempuh oleh gas dalam berdifusi.
 
𝐿1𝐿2= 𝑀𝑟(2) 𝑀𝑟(1)
dengan L1 dan L2 adalah jarak yang ditempuh gas 1 dan gas 2 selama berdifusi, Mr(1) dan Mr(2)
masing-masing adalah massa molekul relatif dari gas 1 dan gas 2.
 
Pada praktikum yang kami lakukan kami melakukan percobaan pertama pada zat HCl dan zat X dan di dapatkan jarak yang ditempuh zat HCl selama difusi yaitu 24 cm dengan waktu 3 menit 20 detik dan pada zat X jarak yang di tempuh yaitu 21 cm dengan waktu 3 menit 58 detik. Pada percobaan kedua pada zat HCl didapatkan jarak yang di tempuh selama difusi yaitu 21 cm dengan waktu 2 menit 58 detik dan pada zat X didapatkan jarak yang ditempuh yaitu 16 cm dengan waktu 3 menit 35 detik . Pada percobaan ketiga pada zat HCl di dapatkan jarak yang di tempuh selama difusi yaitu 18 cm dengan waktu 2 menit 53 detik dan pada zat X didapatkan jarak yang ditempuh yaitu 11 cm dengan waktu 3 menit 34 detik . Setelah didapatkan hasil jarak yang di tempuh gas HCl dan gas zat X, ketiga percobaan yang mendapatkan jarak kami rata- rata dan di dapatkan rata- rata L1 (HCl) yaitu 21 cm dan L2 (zat X) yaitu 16 cm. Pada larutan HCl memiliki Mr yaitu 36,5 dan Mr zat X dapat ditentukan. Setelah di lakukan perhitungan Mr pada zat X kami mendapatkan hasil yaitu 62,5. Hasil Mr dari zat X yang kami dapatkan tidak sesuai dengan Mr dari zat X sebenarnya karena zat X adalah larutan aseton (CH3COCH3) yang memiliki nilai Mr yaitu 58. Nilai Mr yang kita dapatkan sesuai data percobaan dengan nilai Mr larutan zat X (larutan aseton) berdasarkan literature tidak sesuai karena ada beberapa kesalahan yaitu ketika kami kesulitan melihat kabut putih dan mengukur jarak yang ditempuh pada gas HCl dan gas zat X dengan keadaan ruang gelap ketika kami melakukan percobaan.
Faktor yang mempengaruhi difusi gas dalam percobaan kami adalah ukuran partikel, luas suatu area, jarak, perbedaan tekanan dan konsentrasi gas, waktu difusi. Pada percobaan ini kedua gas berdifusi dengan pergerakan yang lambat, tetapi pada zat HCl lebih cepat dibandingkan zat X. Apabila dibandingkan dengan teori hukum Graham bahwa HCl akan lebih cepat dari pada aseton (CH3COCH3) dikarenakan molekul-molekul HCl lebih ringan dari pada (CH3COCH3) ynag molekulnya lebih berat ini juga disebabkan Mr (molekul relatif) dari pada HCl lebih kecil difusi gas ini juga terjadi secara berangsur-angsur atau sedikit demi sedikit, tidak semuanya langsung bereaksi tetapi melalui tahapan.
 
 
 
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, dapat di simpulkan bahwa :
1. Difusi adalah suatu penyamaan keadaan-keadaan fisika secara serta merta (spontan). Bila difusi menyangkut zat-zat yang berbeda, difusi merujuk ke pencampuran partikel ketika mereka bergerak untuk terdistribusi secara seragam satu di antara yang lain.
2. Massa atom relatif (Mr) dari zat X yang di dapatkan dari percobaan yaitu 62,5 sedangkan berdasarkan literature nilai Mr dari zat X (aseton) yaitu 58.
 
3. Faktor yang mempengaruhi difusi gas dalam percobaan kami adalah Ukuran partikel, luas suatu area, jarak, perbedaan tekanan dan konsentrasi gas, waktu difusi.
4. Pada percobaan ini kedua gas berdifusi dengan pergerakan yang lambat, tetapi pada zat HCl lebih cepat dibandingkan zat X. Apabila dibandingkan dengan teori hukum Graham bahwa HCl akan lebih cepat dari pada aseton (CH3COCH3) dikarenakan molekul-molekul HCl lebih ringan dari pada (CH3COCH3) .


DAFTAR PUSTAKA
 
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid Satu. Jakarta: Erlangga

Milama Burhanudin.2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah


Rabu, 02 Maret 2016

Essai Kontribusi sebagai pemuda Islam untuk perkembangan teknologi Indonesia di 10 tahun mendatang.


 
TEKNOLOGI UNTUK MEMBANGUN GENERASI MUDA ISLAM YANG TANGGUH
Dengan Tema : kontribusiku sebagai pemuda Islam untuk perkembangan teknologi Indonesia di 10 tahun mendatang.

A.    Pendahuluan

Pemuda adalah sosok yang suka berkreasi, tidak ingin dikekang, idealis, serta memiliki keberanian dalam gagasan dan tuntutannya. Pemuda diakui perannya sebagai kekuatan pendobrak kestagnan dan kejenuhan sehingga kita menyadari bahwa masa depan Islam terletak diatas pundak para pemudanya.

Dalam sejarah dunia Islam yang melahirkan mujahid-mujahid muda unggul dalam setiap tahun dan abad. Nabi Muhammad SAW ketika diangkat Rasul berumur empat puluh tahun. Pengikut beliau yang utama adalah pemuda. Diantaranya adalah sebagai berikut : Ali bin Abi Thalib, zubair bin awwam Umar bin Khattab, Abu Bakar Ash Shiddiq. Dikalangan  perempuan diantaranya Siti Aisyah, Fatimah bin Khatthab, Sumayyah, dan banyak lagi yang lainnya.

Perbedaan jarak dan waktu bukan alasan bagi kita untuk menjadi generasi yang lemah, penakut dan tidak peduli terhadap perkembangan kebudayaan dan peradaban Islam.

Di zaman era Globalisasi ini, peran ilmu pengetahuan dan teknologi adalah faktor penting dan utama yang menjadi dasar perkembangan dunia semakin maju. Namun perkembangan itu berdampak kehancuran pada alam dan lingkungan serta meliputi tatanan hidup manusia yang mencakup segala aspek.

Perkembangan ini terjadi akibat pemikiran dan pemahaman kaum musyrik yang begitu menentang Islam dan merupakan bentuk propaganda dalam upaya melemahkan Umat Islam. Secara tidak langsung dampak dari pengaruh itu telah merusak pemikiran Pemuda-pemuda Islam, yaitu dengan menyebarkan paham dan pemikiran dengan cara memasuki dan menanamkan kebudayaan Barat pada Pemuda-pemuda Islam serta berusaha menyatukan kebudayaan dan identitas Islam dengan Barat. Tanpa disadari pengaruh dan propaganda ini  berusaha meruntuhkan keyakinan dan akidah Pemuda-pemuda Islam secara perlahan.

 

B.     PEMBAHASAN

Imam Asy Syahid Hasan Al Banna pernah berkata, “Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang didalamnya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan siap untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Oleh karena itu, sejak dahulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap umat, rahasia kekuatan pada setiap kebangkitan, dan pembawa bendera setiap fikrah. ‘ Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk’. QS. Al Kahfi: 13”. (Hamid Al Ghazali, 1999: 57)

 

Kontribusi Pemuda Islam Indonesia dalam perkembangan Teknologi diantaranya:

1.      Pemuda Islam Indonesia harus menjadi inisiator Persatuan Umat Islam.

Karna perpecahan yang terjadi antar Umat Islam, sangat disukai oleh musuh-musuh Islam. Tentunya kita tidak ingin Indonesia sebagai “Irak yang kedua” atau “Suriah yang kedua” oleh karna itu yang dibutuhkan adalah suatu persatuan pemuda Islam dan gerakan yang menginisiasi persatuan Umat Islam.

2.      Pemuda Islam sebagai Pembaharu Media

Suatu pemimpin Negara berkata, “Jika Ingin menguasai Negara, Maka Kuasai Media nya”. Karna dizaman yang mendatang, segala urusan dunia pastilah terkoneksi dengan Internet, tentulah maksud media disini bukan hanya sekedar media sosial, namun juga Televisi. Dan disinilah peran pemuda Islam untuk mengarahkan dan menguasai Media dengan jiwa kreatif, pemberani, bersikap kritis, dan mendobrak batasan.

3.      Pemuda Islam Sebagai Pencetus Ilmu Pengetahuan yang terbarukan

Menjadi penting bagi generasi pemuda Islam yang berkecimpung dalam pengembangan teknologi untuk ajaran Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang karena peran generasi pemuda Islam dalam pengembangan teknologi juga dapat membuka gerbang baru arah perkembangan ilmu pengetahuan.

4.      Berkumpul di sekitar para ulama dan orang-orang sholeh.

Tentunya diharapkan  dapat lebih bermanfaat untuk umat dan agamanya. Serta lebih terjaga dari propaganda membelokkan risalah kebenaran yang ditujukan kepada para pemuda dan (dapat) menyebarkan kebenaran di Negara ini, hingga akhirnya pembangunan manusia akan terwujud dan pada gilirannya kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa akan terealisasi.
 
 
 
Daftar Pustaka
Hamid Al Ghazali, Abdul. 1999. Pilar-Pilar Kebangkitan Umat, Jakarta: Al-Itishom.
Informasi Penulis
Nama                                       : Muhammad Rusdil Fikri
NIM                                        : 11140162000033
Fakultas/Jurusan                      : Fakultas ilmu tarbiyah dan Keguruan/ Pend. Kimia    UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tempat, Tanggal Lahir            : Jakarta, 5 Januari 1997
e-mail                                      : rusdilfikri@gmail.com
 

Minggu, 10 Januari 2016

Ber Husnudzon Yuukk


Di Liburan Kuliah ini, saya ingin membagi kisah tentang "Husnudzon" sebelum nilai-nilai di semester 3 ini keluar, maka berhusnudzon lah.

Nabi NUH AS belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal besar & ditertawai kaumnya.
Nabi IBRAHIM AS belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya.
Nabi MUSA AS belum tahu laut akan terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.
Nabi MUHAMMAD SAW pun belum tahu kalau Madinah adalah kota tersebarnya ajaran yang dibawanya saat beliau diperintahkan berhijrah.

Seringkali tangan-tangan ALLAAH bekerja di detik detik terakhir dalam usaha hambaNya.
So, never give up !!
Kalaupun hasil yang kita usahakan jauh dari harapan, bahkan menyakitkan, jangan berkecil hati.
Karena sering Allaah mencintai kita dengan cara-cara yang tidak kita sukai.
Tetap ber husnudzon kepada Allaah apapun yang terjadi.

 
masih belum bisa Berhusnudzon??
Baca dan hayati...

Allaah berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216).

Oleh karena itu, kita harus menanamkan sifat husnudzon dalam diri kita, kepada sesama manusia dan kepada Allah.
Jangan sampai buruk sangka kita pada akhirnya membuat kita merasa lebih baik daripada orang lain yang di mata kita tampak buruk atau hina, karena belum tentu orang lain tersebut hina dan buruk seperti penghakiman kita.
sesungguhnya hanya Allaah lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang.

MRF- Di bawah langit senja Kalibata.