Senin, 01 Oktober 2018

Ketika Emak-emak Lebih Galak Dari Mahasiswa

                                                  sumber foto: detik.com

Tiap kali mendengar kata emak, kita selalu membayangkan sosok keibuan yang penuh kasih sayang. Namun bayangan itu sekejap sirna ketika kita dihadapkan pada istilah the power of emak-emak yang begitu populer belakangan.
Namun, bila disebutkan kata “the power of emak-emak”, mungkin yang akan segera terbayang di benak kita adalah aksi mereka yang kerap melanggar aturan lalu lintas, seperti berkendara dengan melawan arus jalan; menyalakan lampu sen kiri tapi malah berbelok ke kanan, dll.
Sebenarnya istilah “the power of emak-emak” lahir dari fenomena perempuan urban yang berani mengekspresikan perlawanannya di ruang publik. Meski kadang kala keberanian ini terkesan nekat, emosional, dan kadang ekstrem.
Sebagai anak, saya merasa risih dengan istilah “the power of emak-emak”. Alih-alih memperlihatkan kemampuan ibu untuk melawan, bagi sebagian kalangan ungkapan tersebut justru menjadi lelucon peyoratif terhadap perempuan. Secara eksplisit, istilah itu seperti berusaha mengakui kemampuan perempuan yang selama ini dipandang lemah dan tidak berdaya.
Namun secara implisit, the power of emak-emak memuat cap dan stereotip. Maksud cap di sini ditujukan kepada para perempuan yang dianggap galak, tidak peduli apakah mereka masih melajang atau sudah menikah. Sedangkan stereotip muncul dari anggapan bahwa emak-emak sudah sewajarnya galak.
Ketika Emak-emak Semakin Galak tentang Politik
Fenomena kaum emak-emak terjun politik memang unik. Mereka kuat dan militan. Jangan ragukan soal loyalitasnya. Karena sebagai wanita sudah teruji melewati banyak cobaan. Hamil, melahirkan, membesarkan anak sampai mengurus rumah dan seabrek kerjaan lainnya. Sehingga tak heran bila sampai ada sebutan 'The Power of Emak-Emak'.
Kini bukan di kelas menengah saja. Seiring berjalannya waktu, pendidikan politik di masyarakat mulai terasa dampaknya. Tak heran, bila di era digital saat ini, banyak emak-emak juga mulai melek politik. Terpaan informasi menyerang semua lini. Sosial media menjadi salah satu media berpengaruh dalam membangun opini publik kaum emak-emak.
Masih soal fenomena politik kaum emak-emak.....
Semuanya berawal ketika Sandiaga Uno mendaftarkan diri bersama Prabowo di gedung KPU sebagai bakal Capres dan Cawapres. Kepada awak media, Sandi mengungkapkan bahwa akan berjuang untuk kebahagiaan emak-emak di seluruh Indonesia.
“Saya berjuang bersama Pak Prabowo untuk kebahagiaan emak-emak di seluruh Indonesia,”  ungkapnya kepada wartawan.
Pernyataan ini cukup menggelitik dan menarik, karena jarang ada politisi dan penguasa kita yang memperhatikan kepentingan emak-emak. Kepentingan emak-emak juga kepentingan kita semua. Karena kepentingan emak-emak adalah kepentingannya akan kebutuhan-kebutuhan pokok dan keseharian kita.
Bukti Nyata Kaum Perempuan
Tiap tahunnya kesadaran kaum perempuan terhadap politik terus meningkat. Misalnya saat pelaksanaan pemilu. Jumlah partisipasi perempuan terus bertambah. Padahal di era orde baru perempuan bisa menjadi kepala desa adalah sebuah prestasi.
Keterlibatan perempuan dalam birokrasi pun semakin meningkat. Kursi 30 persen wanita di legislatif makin diminati perempuan. Partai politik juga berlomba membuka ruang bagi perempuan untuk bergabung dan menjadi wakilnya di pemerintahan.
Satu yang pasti, ada potensi besar di pileg dan pilpres 2019 mendatang yaitu potensi politik kaum emak-emak. Tinggal menunggu bagaimana elite politik meracik dan memoles ini dengan seciamik mungkin agar merebut suara hati kaum emak-emak.
Apakah Sandiaga Uno dengan politik emak-emaknya akan mampu mengeliminasi image Jokowi dengan sosok yang sederhana dan merakyat, sehingga dapat mengudetanya dari kursi lembaga eksekutif? Kita tunggu saja episode-episodenya!

Minggu, 05 Agustus 2018

Klinik Herbal Kanker Indonesia, Solusi Pengobatan Kanker Bagi Masyarakat Pedesaan

puspiptek.ristekdikti.go.id
Sumber gambar: Tribunnews.com
 
Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas
Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun.
Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.
Dan seiring dengan kemajuan akan tekhnologi, tentulah beberapa solusi berhasil ditemukan untuk mengobati penyakit ini, diantara nya :
•Pembedahan (operasi)
•Penyinaran (Radio-terapi)
•Pemakaian obat-obat pembunuh sel kanker (sitostatika/kemoterapi)
•Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi)
•Pengobatan dengan hormon
•Transplantasi organ
Stem Cell
Namun, dengan berbagai macam pengobatan kanker, tentunya tidak dapat menjamin pasien akan sembuh total. Terkadang pasien merasa sia-sia dengan berbagai macam pengobatan nan modern tersebut, selain biaya yang dikeluarkan sangat besar.
Pernahkah terpikirkan bagaimana nasib saudara-saudara kita yang kurang beruntung tidak bisa mendapatkan fasilitas pengobatan nan modern yang memakan biaya cukup mahal? Berdasar statistik, sekitar 30 % penduduk Indonesia adalah kurang mampu, dan tidak sedikit pula akibat keadaan kurang mampu tersebut, saudara-saudara kita kurang menjaga kesehatannya, sehingga dapat mudah terserang penyakit, seperti kanker.
Lalu pernahkah terpikirkan bagaimana nasib saudara-saudara kita yang tinggal sangat jauh dari perkotaan? Dimana rumah sakit megah dan modern hanya terdapat diwilayah perkotaan yang biasa ditempati oleh masyarakat yang berkecukupan.
Berdasarkan dua rumusan masalah diatas, tentunya saya mempunyai ide dan gagasan yang semoga dapat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang bernasib kurang beruntung dari kita. Sebelum masuk ke ide dan gagasan, saya sedikit memaparkan arti ayat suci Al-Qur’an:
  Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan “ (QS. An Nahl [16] : 11).
Berdasarkan kepada pengertian ayat suci Al-Qur’an diatas, disinilah saya dapat menerapkan ide saya.
Tuhan menurunkan penyakit, tentunya pasti dengan obatnya, pernahkah terpikir bagaimana nenek moyang kita dalam menyembuhkan penyakitnya? Tentunya perlatan dan pengobatan modern belum ada. Yaa tentu anda mengetahuinya,,,.
 
Dengan pengobatan herbal/ tumbuh-tumbuhan serta buah-buahan.
Langsung kembali dengan ide saya, saya ingin mempunyai sebuah konsep dimana mendirikan Klinik Herbal Kanker Indonesiua (KHKI), tentu anda sudah terbayang, yaap tepat. Saya bermaksud mendirikan klinik atau pusat pengobatan tersebut tentunya mulai dengan pencegahan, pengobatan, serta tahap penyembuhan menggunakan obat tradisional lebih diutamakan/didahulukan tanpa menyampingkan pengunaan obat kimia lainnya.
Jadi, saya akan melampirkan di akhir gagasan ide saya beberapa tumbuh-tumbuhan yang sangat berkhasiat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit kanker.
1.  berawal dari penyebaran rumah sakit ini, setidaknya dalam setiap kabupaten/kota di Indonesia memiliki minimal 1 unit rumah sakit ini. Terutama diwilayah provinsi yang jumlah pasien penderita kanker lebih banyak dibanding provinsi lain dan tentu bagi di kawasan pedalaman dapat mendirikan klinik kecil yang dapat digabung bersama puskesmas setempat.
 
2.  Penyediaan Obat dan sarana Pendukung, saya bermaksud ingin bekerja sama dengan pihak terkait dalam penyedia obat herbal yang berkualitas, saya ingin mengandeng Kementrian Pertanian dalam menyediakan bibit-bibit unggul dan kualitas tinggi dalam penyedian tumbuh-tumbuhan herbal, lalu saya ingin bekerja sama dengan beberapa ahli farmasi, dalam meracik tumbuh-tumbuhan menjadi obat dan kapsul yang dibutuhkan, tentulah dengan sinergi yang baik, insyaAllah terciptanya obat herbal tanpa efek samping ini.
 
3.  Bagaimana jika pasien kanker dalam tingkat stadium akhir? Tentu, dalam tingkatan stadium ini, kami bisa menggunakan tahap pembedahan sel kanker tentunya dengan tahap perawatan menggunakan campuran obat herbal.
 
4.  Masalah biaya Pengobatan, berdasarkan perhitungan yang saya  buat, pengobatan dan terapi yang menggunakan obat herbal lebih murah dibanding pengobatan modern, dan tentunya pemerintah dapat memfasilitasi bagi warga kurang mampu dengan pengobatan Gratis.
 
5.  Sumber Daya Manusia dalam rumah sakit, saya menyiapkan sumber daya yang kompeten dalam bidangnya, seperti dokter, perawat, ahli herbal, apoteker, dll.

Dan yang pasti saya akan menyiapkan peneliti tumbuhan tanaman herbal, agar penyedia sumber utama pengobatan dapat terus berkelanjutan.
Beberapa jenis tanaman yang berkhasiat bagi pengobatan dan pencegahan penyakit kanker, diantara nya :
1.    Kunyit (Zat Kurkumin)
Kurkumin merupakan bagian terbesar pigmen kuning yang terdapat dalam rizom kunyit, serbuk rizom kunir (Curcuma longa L), mempunyai sifat sebagai antioksidan, anti-inflamasi dan antineoplastik. Senyawa keturunan fenol (kurkumin) mempunyai efek menghambat premalignan dan malignan sel kanker ketika proses inisiasi dan metatesis Kurkumin sebagai sebagai antineoplastik mempunyai fungsi mengatur aktivitas cyclooxygenase (COX), dan lipoksigenase (LOX) schingga mengurangi aktivitas metabolisme sel kanker. Kurkumin juga mengatur banyak sel yang mengalami gejala penyimparigan sehingga siklus berhenti atau mencegah proses pertumbuhan kanker maupun menekan perkembangan sel tumor.
 Pengaturan onkogen dengan jalan represi maupun supresi, yang kebanyakan mcnyebabkan siklus sel berhenti, sedangkan perkembangan sel tumor ditekan aktivitas en-nya. Invcstigasi selanjutnya sangat diperlukan untuk inenjelaskan interaksi biotnolekuler oleh kurkumin dalam mekanismenya menghalangi sifat dan cara pertumbuhan sel kanker.
saat seseorang mengalami penyakit kanker maka enzim COX-2 akan membuat terjadinya peradangan negatif sehingga memicu terjadinya kanker dalam tubuh dan tahukah anda bahwa curcumin yang terdapat dalam kunyit mampu untuk menghentikan enzim COX-2 tersebut.
2.    Ubi Jalar Ungu (zat antisianin)
Ubi jalar ungu mengandung senyawa antisianin, yakni suatu pigmen yang memiliki manfaat sebagai antioksidan, antibakteri, dan hebatnya lagi senyawa ini berfungsi untuk mencegah penyakit kanker, jantung, dan stroke. Ubi jalar ungu dapat menjadi pencegah menjangkitnya penyakit kanker dalam tubuh seseorang dikarenakan ada kandungan zat aktif berupa iodin dan selenium yang kapasitasnya mengungguli ubi lain kira-kira lebih banyak 20 kali. Sebagai antioksidan dan antibakteri, ubi jalar ungu bahkan mampu mengungguli sebanyak 2,5 hingga 3,2 kali blueberry.
Selain kandungan senyawa dan zat aktif, ubi ungu juga memiliki kandungan nutrisi lainnya yang tidak sedikit. Beberapa zat penting yang terkandung di dalam ubi ungu diantaranya adalah vitamin A, vitamin C, vitamin B1, Zat besi, Kalsium, Lemak, protein, Serat kasar, fosfor, dan riboflavin. Senyawa antosianin yang tinggi pada umbi ini memiliki tingkatan kestabilan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan umbi atau bahkan sumber makanan lain.
Ubi ungu diketahui memiliki kandungan betakaroten dalam jumlah yang cukup banyak. Yang mencengangkan dari ubi jalar ungu ini ialah, selama proses pengolahan dengan cara direbus hingga matang, kadar betakaroten yang rusak hanya sekitar 10% dari total keseluruhan. Apabila dimasak dengan cara digoreng atau memanggang, kadar betakaroten yang terkandung dalam ubi hanya rusak sekitar 20%. Kerusakan paling banyak, yakni dengan jumlah 50% didapatkan ketika dilakukan penjemuran hingga kering..
3.    Daun Tapak Dara (Zat vinkristin dan vinblastine)
Daun tapak dara untuk obat kanker payudara, Sementara tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih termasuk keluarga Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa golongan alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan penyebaran sel kanker.
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera disebut rumput jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
4.    Tanaman Keladi Tikus
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah diteliti sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker.
Di Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran tersebut.
5.    Tanaman Temu Lawak (Zat curcumol dan curdione)
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai obat kanker. Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal London, dalam temulawak terkandung curcumol dan curdione yang berkhasiat antikanker dan antitumor. Di Cina, temulawak telah lama digunakan sebagai obat kanker leher rahim. Tanaman ini bisa meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika dilakukan radioterapi dan kemoterapi.
 
6.    Tanaman Mengkudu (Zat dammadcanthel)
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker. Sari dari perasan dua atau tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar rasanya lebih nikmat. Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak karena alkohol yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
7.    Daun Dewa
Daun dewa (Gynura divaricata) juga merupakan tanaman yang telah dikenal sebagai tanaman antikanker.
8.    Daun Ceremai
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai obat antikanker.
9.    Benalu
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat antikanker).
 
Bagi yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker.

Saya sadar ide saya masih memiliki kekurangan, namun akan lebih baik jika dapat disinergikan dan disempurnakan oleh pihak terkait agar semua rakyat Indonesia memiliki Hak-Haknya untuk mendapatkan layanan Kesehatan yang diamanatkan UUD 1945.