Rabu, 28 Juni 2017

KPK Haram Hukumnya Takut Kepada Hak Angket

KPK Haram Hukumnya Takut Kepada Hak Angket
Oleh : M. Rusdil Fikri

sumber gambar : nasional.kompas.com


PENELEHNEWS.COM- Jakarta. Hak angket sejatinya adalah sesuatu yang biasa dan lazim dalam kehidupan berdemokrasi. Hak tersebut melekat pada lembaga legislatif beserta dengan dua hak lainnya, yaitu hak interpelasi dan hak menyatakan pendapat. Hak angket bersifat legal dan diatur pelaksanannya dalam Undang-Undang.
Sebagai suatu mekanisme yang lazim, kehebohan hak angket terhadap KPK seharusnya tidak perlu berlebihan. Banyak yang mengkhawatirkan pengguliran hak angket adalah suatu upaya pelemahan terhadap institusi KPK.
KPK tak Perlu Takut
KPK tak perlu takut terkait pembentukan pansus hak angket KPK, banyak pihak menilai itu sebagai bentuk kepanikan dan perlawanan terhadap KPK.
Lalu Perang opini terus dilakukan untuk menyerap dukungan masyarakat. Petisi online yang mendukung KPK untuk menolak hak angket telah ditandatangani oleh 40.000 orang. Perlawanan terbaru, KPK mengumpulkan sekitar puluhan pakar Hukum Tata Negara untuk memberikan penilaian yuridis terhadap Hak Angket DPR terhadap KPK.
Merasa tidak dihormati sebagai lembaga tinggi negara, DPR balik melawan melalui pernyataan-pernyataan pedas para pimpinannya. DPR bahkan mengancam tidak akan membahas APBN 2018 untuk KPK dan POLRI jika kedua institusi tersebut tidak bersikap kooperatif terhadap pansus. Rakyat kembali disuguhkan pertarungan antar lembaga negara yang sama-sama menunjukkan arogansinya masing-masing.
Menurut penulis, KPK seharusnya tidak perlu berlebihan. hadapi saja Pansus hak angket. karena Pansus hanya melakukan penyelidikan. jika memang KPK telah berjalan sesuai dengan amanat Undang-Undang, tidak ada alasan untuk melemahkan KPK apalagi membubarkannya. Kalo memang KPK bersih tidak perlu rishi apalagi takut.
Hak Angket telah disepakati dan Pansus telah dibentuk. Tidak ada yang dapat menghentikan ataupun mengintervensi DPR kecuali putusan pengadilan.
Hak Angket: Momentum Perbaiki Kinerja KPK
Kita patut bersukur tingkat kepercayaan masyarakat kepada KPK masih tergolong tinggi. Hasil survey SMRC tahun 2016 lalu, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPK mencapai 82%. Jauh lebih tinggi dari pada lembaga penegak hukum lain seperti POLRI dan Kejaksaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa eksistensi KPK masih diperlukan.
Akhir-akhir ini. KPK memang terlihat gencar melakukan OTT, tapi berapa nominal uang negara yang dapat diselamatkan? Sudahkan KPK punya cukup nyali untuk kasus-kasus besar? Sebut saja BLBI, kasus Bank Century, Mega Proyek e-KTP, dan tentu saja proyek Hambalang.
Hal di atas tentu bukan merupakan kabar baik. Publik menanti kasus yang telah memakan waktu bertahun-tahun itu segera dituntaskan. Seret nama-nama besar yang menjadi otak penggelapan triliunan uang Negara.
KPK biasa menyelidiki lembaga-lembaga yang diduga bermasalah. Dan kini, giliran KPK untuk diselidiki. Apakah institusi yang mengemban amanah besar rakyat untuk memberantas korupsi itu telah berjalan sesuai dengan yang seharusnya? DPR punya hak untuk menyelidikinya. Waktu kerja Pansus sekitar 60 hari dan akan menjadi saat-saat yang menarik kedepannya.


Sabtu, 29 April 2017

Mengapa Pilkada Serentak terlalu ‘Jakarta Sentris’
Oleh : M. Rusdil Fikri

                         Seperti diketahui, pilkada serentak di Indonesia diikuti oleh 101 provinsi, kabupaten dan kota. Pilkada gubernur digelar di tujuh Provinsi antara lain Aceh, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Papua Barat. Untuk pilkada bupati dan wakil bupati digelar di 76 Kabupaten dan pilkada wali kota dan wakil Wali kota digelar di 18 kota.
Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) menjadi salah satu tolok ukur negara demokrasi. Dan pada tahun 2017 Pilkada diselenggarakan serentak diikuti 7 provinsi dan 101 kabupaten dan kota se-Indonesia. tapi faktanya pilkada Jakarta menjadi viral di sosial media, menjadi perbincangan masyarakat di pelosok negeri, dan menjadi kajian banyak media massa dan elektronik, Bahkan pemberitaan media di luar negeri ikut meramaikannya. Sebenarnya ada apa dengan Pilkada Jakarta putaran 1 dan putaran ke-2 ini?
1.      Jakarta adalah Ibu Kota Negara Indonesia
Dipungkiri atau tidak, ibu kota suatu negara akan menjadi sorotan seluruh mata di seluruh pelosok negeri. Alasannya? Ibu kota merupakan sebuah cerminan suatu negara. Ibu kota merupakan kebanggaan seluruh rakyat dalam suatu negara. Kita semua mengerti, Jakarta merupakan poros perekenomian bangsa. Sentral dari seluruh urusan pemerintahan, ekonomomi, dan aspek-aspek lain. Banyak orang dari seluruh penjuru daerah mengadu nasib di ibu kota ini.
2.      Fenomena “Ahok”
Ahok sapaan dari seorang tokoh fenomenal Basuki Tjahaya Purnama ini memang sudah penuh kontroversi  sejak kemunculan pertamanya dalam laga pilkada 5 tahun yang lalu bersama Pak Jokowi, yang notabene sekarang ialah orang nomor 1 di negeri ini. Permasalahan “penistaan agama” yang tersemat pada Ahok ini ternyata menjadi perbincangan seluruh kalangan masyarakat di Indonesia. Orang yang dahulu cuek dengan politik justru ikut serta berkomentar dan mengkritisi.

Demo Aksi Bela Islam yang terjadi 3 kali (4/11, 2/12 dan 11/2) di penghujung tahun lalu juga menjadi salah satu pemicu pembicaraan tentang Pilkada Jakarta ini terus booming dan menjadi bahan kajian. Bangsa Indonesia masih belum biasa dengan sensitivitas SARA, sehingga ketika ada pemantiknya, ibarat bom waktu yang siap meledak kapan saja.
3.      Putra SBY Maju Pilkada
Agus Harimurti Yudhoyono, putra pertama dari Pak Susilo Bambang Yudhoyono ini cukup menyita perhatian publik. Bagaimana tidak? Ia adalah anak dari seorang yang pernah menjabat menjadi presiden 2 kali masa jabatan. Tentu kemajuannya dalam Pilkada menjadi bahan penafsiran banyak orang. Pertama, “mengapa harus sampai keluar dari TNI?”. Kedua, “tidak sayang kah jabatan bergengsi di TNI?”


4.      Pilkada yang Syarat dengan Kepentingan
Ibu Kota negara Indonesia Jakarta tentunya syarat dengan kepentingan. Banyaknya kepentingan kekuasaan di Jakarta menjadikan pilkada ramai dan terus menjadi sorotan. Menguasai Jakarta setidaknya menguasai bagian besar di Indonesia. Memang tak bisa dipungkiri, Jakarta merupakan kursi kekuasaan strategis untuk mendapatkan pengaruh yang luar biasa di seluruh antero negeri.



Kamis, 02 Februari 2017

Membangun Smart City Indonesia dengan Pemanfaatan Teknologi Informasi


Smart city atau kota pintar memang sedang menjadi trend di Indonesia. Bukan hanya sebagai bentuk gengsi untuk disebut sebagai kota cerdas, namun smart city adalah sebuah langkah yang hebat dalam memajukan kota dalam suatu negara dengan basis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).  Secara harafiah, smart city memang diartikan sebagai sebuah kota cerdas dengan konsep yang dirancang sedemikian rupa untuk kepentingan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sumber daya agar efisien dan efektif.

Smart City  merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart City, berbagai macam Pengetahuan dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui device atau perangkat gadget yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis Device atau Gadget. Melalui gadgetnya, secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber pengetahuan bermanfaat, mereka mengirim informasi ke pusat pengetahuan bermanfaat untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain.

Pemakaian smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya  meliputi  pendidikan,  kesehatan,  keselamatan  umum,  transportasi  yang  lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien.

Sebuah  smart  city  sangat  bergantung  pada  smart  computing.  Smart computing mengacu pada generasi baru hardware, software dan jaringan teknologi  yang menyediakan system IT yang Realtime. Dengan analisis yang baik dan secara  mendalam  dapat  membantu  penduduk  membuat  keputusan  yang  lebih  pintar yang  diiringi dengan tindakan yang dapat mengoptimalkan proses bisnis.

Teknologi informasi adalah sebuah pendorong utama bagi inisiatif smart  city.  Proyek  pembangunan  smart city indonesia dengan  mengacu  pada  teknologi  informasi  dapat  mengubah  sejumlah  peluang  yang  potensial,  mereka  dapat  meningkatkan  manajemen  dan  fungsi kota. Namun,  meskipun  banyak  manfaat  dari  teknologi tersebut dampaknya masih belum terlihat jelas, karena terdapat kesenjangan social bagi penduduk yang tinggal di pedesaan yang belum mendapatkan fasilitas tersebut.

Maka  dari  itu  pemerintah  kota  harus  banyak  mempertimbangkan  faktor-faktor tertentu  ketika  mengimplementasikan  teknologi  informasi  yang  berkaitan  dengan sumber  daya, kapasitas,  dan  hal-hal  yang  berkaitan  dengan  kesenjangan  social nantinya.

 

TEKNOLOGI YANG BISA DI IMPLEMENTASI OLEH SMART CITY INDONESIA

Berikut ini adalah 3 teknologi yang dapat diimplementasi pada Smart City :

1. Augmented Reality (AR)

Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality jalanan di perkotaan tidak akan memerlukan rambu – rambu lalu lintas lagi, dengan teknologi ini tampilan rambu – rambu lalu lintas dapat tergantikan jauh lebih menarik danmenyenangkan dan tentunya lebih mudah untuk dipahami dari pada anda harus menerka – nerka gambar rambu – rambu lalu lintas.

teknologi ini memungkinkan petunjuk arah dapat diproyeksikan ke sebuah kaca helm atau kaca depan mobil. Jika anda merasa terganggu dengan banyaknya rambu lalu lintas Anda dapat mengurangi jumlahnya , kemudian Anda dapat  menggantinya dengan tanaman-tanaman hijau.

2. NFC ( Near Field Communication)

NFC semakin memperlihatkan wujudnya, bisa dikatakan NFC saat ini menjadi sebuah standar sistem pembayaran digital, dan hal tersebut dimulai dari sebuah perusahaan internet Google yang menggunakan teknologi NFC untuk sitem pembayaran miliknya yaitu  Android Pay. Metode pembayaran yang menggunakan NFC ini di anggap lebih praktis dan gampang digunakan.

3. Aplikasi Panic Button

Cara kerja panic button ini, setelah diunduh dan di install di smartphone, pengguna perlu terlebih dahulu mengisi data pribadi yang akurat disertakan dengan nomor telepon orang terdekat yang bisa dihubungi. Dimana pengguna akan teregister dengan nomor handphone dan dapat melaporkan apapun. Misalnya ada begal, dia tinggal pencet tombol, lalu nanti pesan itu sampai di command center. Setelah data dan aplikasi terpasang, pemohon bantuan harus memencet 3 kali tombol panik di layar smartphone. Pemohon bantuan akan langsung terlacak di Command Centre wilayah terdekat. Namun Sebelumnya data handphone diregistrasi terlebih dahulu.

Itulah beberapa teknologi informasi dan digital yang dapat digunakan untuk membangun konsep smart city Indonesia, meskipun Tujuan utama dari diadakannya smart city adalah untuk membentuk sebuah kota yang aman dan nyaman serta untuk memperkuat daya persaingan dalam hal ekonomi. Bahwa tujuan utama dari pelaksanaan smart city dapat dibagi menjadi 3 agenda utama, yaitu untuk menunjang kota di dalam dimensi sosial (keamanan), ekonomi (daya saing) dan lingkungan (kenyamanan).

Langkah yang cukup mudah dilakukan oleh semua kota-kota besar diindonesia dalam Konsep Smart City Indonesia bisa dijalankan dengan efektif, efisien serta tertarget yang berguna untuk Smart City Indonesia Dan Penerapannya Menggunakan Teknologi Informasi, niscaya Konsep Smart City akan sangat cepat tercapai oleh semua Kota-Kota besar didunia terutama Di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
Smart City IndonesiaSmart City Indonesia